18 Januari 2014
Alhamdulillah sudah lebih dari 1 minggu di singapura, adaptasi berjalan dengan baik, walaupun cukup lambat. Adaptasi dengan lingkungan baru, teman-teman baru, dosen-dosen baru, sistem perkuliahan yang baru, dsb. Sungguh sangat berbeda sekali dengan kehidupan kemahasiswaan di ITB. Klo di NTU, kegiatan kemahasiswaan di NTU lebih diiisi dengan kegiatan yang mengasah bakat dan keterampilan, kalaupun harus berdebat, itu debat yang konstruktif, tidak ada egoisme senior dan junior, disini semuanya sama, saling menghormati dan saling menghargai. Ya kadang kadang di ITB, untuk meraih kekuasaan, kadang harus sikut sana sikut sini.
Next, pada hari sabtu ini, kita para LEaRN Scholars akan berpetualang mengelilingi ‘Pulau’ singapura, lebih tepat disebut sebagai pulau sih.. haha.. Kita diminta dari panitia untuk berkumpul jam 9.30 di Chinese Heritage. Kami yang dari Indonesia berinisiatif untuk datang lebih awal yaitu pukul 8.00 (walaupun bus internal kampus mulai beroperasi pukul 8, haha). Semua Learn Scholars wajib mengenakan T-shirt khusus yang diberikan pada saat pendaftaran hari pertama. Dengan berbekal kamera, botol air minum, dan tas ransel, saya langsung menuju tempat yang sudah ditentukan itu. Sesampainya disana, baru ada 2 orang, Yaitu Jefry dan Kris (Learn scholars dari Mahidol University, Thailand). Sambil menunggu yang lain datang, kami ngobrol ngobrol ringan saja, apapun yang bisa dibahas, kita bahas. Haha, maklum ini adalah kali kedua para LEaRN Scholars berkumpul, dan saya juga masih belum kenal semua. Satu persatu Learn scholars datang, bus pun datang. Ada 2 Bus besar, dan 1 mobil travel.Sudah menunjukan pukul 9.25 WIB dan kita dibagi menjadi 3 kelompok, 2 kelompok naik bus, dan kelompok yang lain naik mobil travel. Dan taraaaa.. Kontingen Indonesia lah yang dapet mobil travel. Ada seneng ada sedihnya sih, senengnya ya serasa dapet Premium Service, sedihnya ya tentu tidak bisa bercengkrama dengan Scholars yang lain. :( FYI : Singapore tour ini gratis.. hehe..
Alhamdulillah Allah berkehendak lain, karena ada satu orang India yang belum datang, maka akhirnya kami berangkat terlebih dahulu dan bisa masuk bis bareng kelompok yang lain, karena peraturannya jelas, siapa yang sudah lengkap bisa masuk bus duluan.. Yeyeye.. Sungguh orang singapura sangat menghargai waktu. Berangkat jam 9.30 ya jam 9.30, tidak ada toleransi bagi yang melanggar. Patut kita contoh ini. Dan kontingen dari India lah yang harus masuk ke dalam mobil Travel itu.. hehe.. Kami satu bus dengan delegasi dari Thailand, Vietnam, Malaysia, Kamboja, Filipina dan Laos. Kami mulai berkenalan satu sama Lain. Saya berkenalan dengan Watt, Bo, Antze dan Sine (dari Thailand), ternyata mereka sudah pernah ke Indonesia sebelumnya, ada Watt dan Bo yang pernah ke UGM, ada Antze yang udah pernah ke UI. Mereka sedikit sedikit bisa ngomong Indonesia.. Haha. Selain itu kenalan juga ama Vu dan Thai dari Vietnam. Oh iya, dalam satu bus ada satu tour guide. Tour guide kami seorang bapak-bapak, lupa deh namanya siapa.. haha..
Sepanjang perjalanan, dengan gaya khas SingLishnya, dia bercerita banyak tentang Singapura, mulai dari asal usul diberi nama singapura dan kenapa Singapura sampai menjadi negara Maju sekarang ini. Dia bercerita bahwa dulunya Singapura itu hanya sebuah pulau yang tidak berpenghuni yang hampir seluruh daratannya ditutupi oleh hutan. Nama Singapore sendiri diambil dari Bahasa sanskerta yaitu SInga yang berarti Singa dan Pura yang berarti Kota. Jadi, singapura berarti Kota Singa. Kenapa diambil dari bahasa sanskerta, ya karena dulunya Singapura merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya sebelum direbut oleh Bangsa Portugis dan Inggris. Bahasa nasional Singapura adalah Bahasa Melayu, bukan bahasa Inggris. Namun, official language itu yang banyak, ada bahasa Inggris, Cina, Tamil dan Malay. Saat melewati pelabuhan, kami diceritakan bahwa semua peralatan yang ada disitu di kontrol oleh mesin, tidak ada manusia yang bekerja disana, kecuali supir mobil, para kapten kapal dan awaknya serta petugas kebersihan.
Tujuan pertama kita adalah Istana Kampoeng Gelam, ya semacam perkampungan Melayu yang ada di Singapura. Tour guide bercerita bahwa dulunya ini adalah tempat Sultan dan Keluarganya tinggal, ada beberapa rumah disini, dan ada satu Masjid yang diberi nama Masjid Sultan. Suasana khas melayu sangat kental, mulai dari arsitekturnya, orang-orangnya sampai makanannya semua berbau Melayu. Ada satu yang unik, yaitu kita menemukan rumah makan padang. Sumpah deh, ini dimana-mana ada, bukan cuma di Indonesia. Dan semakin membuat kami lapar ketika mencium aroma bumbu khas Masakan Padang.. Hmm.. Selesai berfoto foto ria, kita melanjutkan perjalanan ke tempat selanjutnya.
Tempat kedua yang kita kunjungi adalah Little India, letaknya tidak begitu Jauh dengan Istana Kampoeng Gelam. Namun, sebelum itu kami mampir terlebih dahulu ke Tempat makan yang menjual Roti Prata (Roti khas India gitu deh), kami melihat demonstrasi cara membuat Roti Prata ini, ya setelah diliat liat, ngga begitu jauh lah sama cara bikin martabak, bedanya ini ngga ada isinya, dan adonannya dilipat2 dulu sebelum digoreng. Dan ada beberapa dari kami yang mencoba membuat roti prata, walaupun sangat sangat fail. haha.. Roti Prata biasa disajikan dengan Kari atau Gula. Rasa karinya nendang banget sumpah,. sangat terasa sekali rempah rempahnya. Kita juga mencoba minum Teh Tarik yang rasanya sama aja kayak teh tarik di Indonesia.. Oke, setelah selesai makan, kita mengunjungi Sri Srinivasa Temple yang terletak di depan tempat makan kita tadi. Temple ini merupakan yang terbesar yang ada di Singapura. Ini tempat Ibadahnya orang Hindu. Kita dipersilahkan masuk sebenernya, tapi karena repot harus melepas sepatu, akhirnya kita foto foto saja sambil melihat lihat orang India yang sedang beribadah..
Bagian kedua dilanjut nanti ya..!! Stay cool!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar