Pages

Senin, 27 Januari 2014

Singapore Tour Part 2


Tempat ketiga yang kita kunjungi adalah Garden By the Bay, karena kita akan lunch disana. Garden By the Bay adalah kawasan dimana terdapat beberapa pohon raksasa buatan (sebenernya bentuknya bukan kayak pohon sih) yang difungsikan untuk menampung air hujan yang akan digunakan untuk keperluan air bersih dan juga sebagai penampung energi matahari untuk memenuhi kebutuhan energi listrik dikawasan tersebut. Diantara pohon-pohon tersebut ada jembatan yang melintang, dimana kita bisa melihat kawasan marina bay dari atas jembatan tersebut. Namun, kita waktu itu ngga naik, karena BAYAR.. haha.. Akhirnya kita hanya lunch dikawasannya saja, disana ada makanan spesial yaitu “Satay”, atau bahasa kerennya Sate. Orang singapura biasa menyebut Satay By the Bay karena terletak dikawasan Garden By the Bay. Untuk sate nya sendiri, ada yang halal ada yang tidak, bahkan ada yang berasal dari daging Babi. Namun, panitia sudah menyiapkan yang halal untuk yang muslim. Awalnya saya menolak untuk makan, karena masih tidak yakin dengan satenya, takutnya tercampur dengan lemak babi saat proses pembakarannya. Tapi, panitia sudah menjamin kehalalanya, karena yang memang sudah disiapkan khusus untuk kami yang muslim, dan pembakarannya pun sudah disiapkan khusus. Yaudah, Bismilllah.. Satenya sih biasa biasa aja dan sedikit manis, tapi bumbu kacangnya enak.. hehe..

Untuk Lunchnya, kita dikasih 3 kupon makan yang besarnya masing-masing 2 SGD jadi totalnya 6 SGD. Rulenya adalah voucher makan itu ngga bisa di uangkan sehingga kalau harga makanan kita 5 SGD ya berarti kita harus bayar 6 SGD dan ngga pake kembalian. Makanya kita ditantang untuk menggunakannya seefisien mungkin.. Saya sendiri memilih makan chicken kebab karena memang hanya ada 2 kedai saja yang halal. Harganya 4 SGD. 2 SGD digunain buat beli minum.. Setelah selesai makan dan foto-foto (ini sesi yang tidak pernah ketinggalan..haha), kita melanjutkan pembolangan kita.. :D



Next adalah kawasan Singapore River dan Merlion Park. Pasti pembaca udah tau lah ya gimana bentuknya kawasan tersebut. Ituloh yang ada patung singa lagi nyemburin air.. Perjalanan dimulai dari Sungai. Ya, kita mengarungi Singapore River dengan naik Cruise atau perahu. Dan ini sekali lagi GRATIS. hehe.. 1 perahu 1 kelompok. Jadi ketemunya ama orang orang itu lagi.. -____- padahal mau berbaur juga ama kelompok lain.. Tak apalah.. Saya sangat kagum dengan pemerintah singapura yang menyulap sungai menjadi kawasan wisata yang bisa mendatangkan devisa untuk negara. Walaupun ada ditengah2 kota, namun sungai disini tak memiliki sampah. Tak ada pula bangunan dipinggir sungai.. Aaah.. Pokoknya Indonesia suatu saat harus bikin sungai-sungainya seperti ini.. Sambil foto-foto didalem perahu, kita juga kembali dijelaskan proses pembangunan kawasan Merlion Park, tapi yang ngejelasin itu adalah video yang terdapat didalam perahu. Seru deh pokoknya, apalagi pas foto-foto didalem perahu, itu udah sempit-sempitan bangetlah buat ngedapetin view yang bagus.. Haha..

Setelah turun dari perahu, selanjutnya kita foto-foto di depan Marina Bay dan Merlion. Saya ikut group foto di depan Marina Bay, tapi tidak ikut foto di depan (samping lebih tepatnya) Merlion. karena, waktu itu sudah menunjukan pukul 3.15 dan saya sendiri belum sholat Dzuhur. Sebenarnya dijanjikan sama panitia, nanti sholatnya di Masjid Jama’e di kawasan Chinatown. Dianty, Niken, dan Rani menyetujuinya, tapi saya yang ragu. Hati saya entah kenapa memaksa saya untuk sholat secepatnya. Akhirnya saya memutuskan untuk meminta izin ke panitia untuk ke WC dengan alasan mau BAK, padahal mau Wudhu dan cari tempat sholat.. Hehe.. Maafkan saya ya udah berbohong.. :( Tempat sholatnya hanya sebuah ruangan kecil di bawah tangga yang terletak di bagian belakang pintu sebuah restoran disana, ya saya udah tau sebelumnya karena sudah pernah sholat disana sekali waktu itu.. Saya membawa sajadah dari kamar karena sudah memperhitungkan apabila terjadi situasi seperti ini, dan alhamdulillah feeling nya bener. Saat itu diruangak tersebut ada 2 orang bapak-bapak yang sedang istirahat sambil merokok dan satu orang yang sedang tidur.. Saya minta izin dulu, dan alhamdulillah diijinkan.

Setelah selesai sholat buru-buru kembali ke rombongan, karena takut ketinggalan dan memang iziinya juga cuma bentar. Untungnya belum pada berangkat dan masih pada foto-foto. Hehe. Setelah itu kami menuju ke Bus, tapi kali ini beda, Indonesian students ditempatkan di mobil travel karena kita akan menuju Masjid Jama’e dulu sebelum ke Chinatown. Jadi kita ditukar dengan Indian student. Sebelum masuk ke mobil, saya ngomong ke Dianty klo saya sudah sholat. Dan jawaban Dianty cuma “Anggaaa Jahaaaat”. Oke, saya memang jahat.. Haha.. dan Kami berdua sedikit berdebat didalam mobil.. haha.. Turun di depan Masjid Jama’e, saya juga ikut turun untuk tidak membuat heran panitia.. hehe.. Di Masjid itu saya hanya melihat-lihat kawasan dan arsitektur masjid sambil mengambil beberapa foto. Disitu juga saya mengobrol dengan Seorang Ibu yang sedang duduk di teras masjid sambil tangan menengadahka tangan kepada Jamaah yang hendak sholat di Masjid. Saya mendekati ibu tersebut dan mengajaknya ngobrol.. Sekali lagi, Allah menunjukan kepada saya bahwa untuk mencari sesuap nasi itu tidak mudah, kadang harus melawan terik matahari, dinginnya udara malam sampai berjalan dengan jarak yang jauh.. :”(. Saya sampaikan terima kasih kepada Ibu itu telah mengajarkan banyak hal walaupun hanya sebentar..

Setelah selesai sholat, langsung berjalan menuju kawasan Chinatown. Kawasan ini sedang sangat sangat crowded dan dekorasi dimana mana karena memang menjelang tahun baru cina yang akan jatuh pada tanggal 31 January 2013. Di Chinatown, kami mengunjungi Kuil Budha, lupa namanya, tapi kuil ini adalah kuil Budha terbesar di Singapura. Kami dipersilahkan masuk. Dan kata kata yang paling saya suka dari tourguide kami adalah “Ini bukan untuk mengubah keyakinan kalian, tapi ini untuk membuka wawasan kalian tentang kebudayaan dan adat istiadat lain yang mungkin belum pernah kalian temukan” —> Totally agree deh pokoknya.. :D. Didalam kuil memang sedang didekorasi juga untuk mempersiapkan tahun baru cina, ada juga orang yang sedang bersemedi dan beribadah. Bau dupa sangat menyengat di Kuil ini. Dan yang paling membuat saya kaget adalah ketika ada pengunjung yang memakai celana pendek, maka ia tidak diperbolehkan masuk.. Setelah keliling-keliling dan foto foto, kita keluar dari pintu belakang kemudian berkumpul di tempat kita masuk untuk ditraktir makan eskrim.. Ayeee.. Haha.. Harganya 1,2 SGD.. Eskrimnya sih Es krim walls gitu, cuma pake roti aja.. Dan antrian panjangpun terjadi, secara gitu kita ada 50 orang dan tukang eskrimnya cuma satu.. Yaudah deh jadi pusat perhatian banyak orang.. haha.. Sambil ngantri eskrim, sambil ngobrol2 tentunya, berusaha mendekatkan diri dengan semua scholars, karena ini akan membuat ikatan batin diantara kita akan semakin kuat.. Ceileeh “ikatan batin”.. Haha.. Setelah semua kebagian eskrim, kita kembali ke Bus masing masing, dan Indonesian student tetep di mobil Travel. Ngga papalah, yang penting bisa pulang.. Haha.. Di mobil kita cuma ngobrol ngobrol, baik dengan tourguide, supir maupun panitia.. Kita diantarkan ke Hall masing-masing, dan Yap, seiring dengan berakhirnya singapore tour, maka berakhir pula tulisan ini.. hehe.. ^_^

Ini dia foto-fotonya..





Sabtu, 18 Januari 2014

Singapore Tour Part 1

18 Januari 2014

Alhamdulillah sudah lebih dari 1 minggu di singapura, adaptasi berjalan dengan baik, walaupun cukup lambat. Adaptasi dengan lingkungan baru, teman-teman baru, dosen-dosen baru, sistem perkuliahan yang baru, dsb. Sungguh sangat berbeda sekali dengan kehidupan kemahasiswaan di ITB. Klo di NTU, kegiatan kemahasiswaan di NTU lebih diiisi dengan kegiatan yang mengasah bakat dan keterampilan, kalaupun harus berdebat, itu debat yang konstruktif, tidak ada egoisme senior dan junior, disini semuanya sama, saling menghormati dan saling menghargai. Ya kadang kadang di ITB, untuk meraih kekuasaan, kadang harus sikut sana sikut sini.

Next, pada hari sabtu ini, kita para LEaRN Scholars akan berpetualang mengelilingi ‘Pulau’ singapura, lebih tepat disebut sebagai pulau sih.. haha.. Kita diminta dari panitia untuk berkumpul jam 9.30 di Chinese Heritage. Kami yang dari Indonesia berinisiatif untuk datang lebih awal yaitu pukul 8.00 (walaupun bus internal kampus mulai beroperasi pukul 8, haha). Semua Learn Scholars wajib mengenakan T-shirt khusus yang diberikan pada saat pendaftaran hari pertama. Dengan berbekal kamera, botol air minum, dan tas ransel, saya langsung menuju tempat yang sudah ditentukan itu. Sesampainya disana, baru ada 2 orang, Yaitu Jefry dan Kris (Learn scholars dari Mahidol University, Thailand). Sambil menunggu yang lain datang, kami ngobrol ngobrol ringan saja, apapun yang bisa dibahas, kita bahas. Haha, maklum ini adalah kali kedua para LEaRN Scholars berkumpul, dan saya juga masih belum kenal semua. Satu persatu Learn scholars datang, bus pun datang. Ada 2 Bus besar, dan 1 mobil travel.Sudah menunjukan pukul 9.25 WIB dan kita dibagi menjadi 3 kelompok, 2 kelompok naik bus, dan kelompok yang lain naik mobil travel. Dan taraaaa.. Kontingen Indonesia lah yang dapet mobil travel. Ada seneng ada sedihnya sih, senengnya ya serasa dapet Premium Service, sedihnya ya tentu tidak bisa bercengkrama dengan Scholars yang lain. :( FYI : Singapore tour ini gratis.. hehe..

Alhamdulillah Allah berkehendak lain, karena ada satu orang India yang belum datang, maka akhirnya kami berangkat terlebih dahulu dan bisa masuk bis bareng kelompok yang lain, karena peraturannya jelas, siapa yang sudah lengkap bisa masuk bus duluan.. Yeyeye.. Sungguh orang singapura sangat menghargai waktu. Berangkat jam 9.30 ya jam 9.30, tidak ada toleransi bagi yang melanggar. Patut kita contoh ini. Dan kontingen dari India lah yang harus masuk ke dalam mobil Travel itu.. hehe.. Kami satu bus dengan delegasi dari Thailand, Vietnam, Malaysia, Kamboja, Filipina dan Laos. Kami mulai berkenalan satu sama Lain. Saya berkenalan dengan Watt, Bo, Antze dan Sine (dari Thailand), ternyata mereka sudah pernah ke Indonesia sebelumnya, ada Watt dan Bo yang pernah ke UGM, ada Antze yang udah pernah ke UI. Mereka sedikit sedikit bisa ngomong Indonesia.. Haha. Selain itu kenalan juga ama Vu dan Thai dari Vietnam. Oh iya, dalam satu bus ada satu tour guide. Tour guide kami seorang bapak-bapak, lupa deh namanya siapa.. haha..

Sepanjang perjalanan, dengan gaya khas SingLishnya, dia bercerita banyak tentang Singapura, mulai dari asal usul diberi nama singapura dan kenapa Singapura sampai menjadi negara Maju sekarang ini. Dia bercerita bahwa dulunya Singapura itu hanya sebuah pulau yang tidak berpenghuni yang hampir seluruh daratannya ditutupi oleh hutan. Nama Singapore sendiri diambil dari Bahasa sanskerta yaitu SInga yang berarti Singa dan Pura yang berarti Kota. Jadi, singapura berarti Kota Singa. Kenapa diambil dari bahasa sanskerta, ya karena dulunya Singapura merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya sebelum direbut oleh Bangsa Portugis dan Inggris. Bahasa nasional Singapura adalah Bahasa Melayu, bukan bahasa Inggris. Namun, official language itu yang banyak, ada bahasa Inggris, Cina, Tamil dan Malay. Saat melewati pelabuhan, kami diceritakan bahwa semua peralatan yang ada disitu di kontrol oleh mesin, tidak ada manusia yang bekerja disana, kecuali supir mobil, para kapten kapal dan awaknya serta petugas kebersihan. 

Tujuan pertama kita adalah Istana Kampoeng Gelam, ya semacam perkampungan Melayu yang ada di Singapura. Tour guide bercerita bahwa dulunya ini adalah tempat Sultan dan Keluarganya tinggal, ada beberapa rumah disini, dan ada satu Masjid yang diberi nama Masjid Sultan. Suasana khas melayu sangat kental, mulai dari arsitekturnya, orang-orangnya sampai makanannya semua berbau Melayu. Ada satu yang unik, yaitu kita menemukan rumah makan padang. Sumpah deh, ini dimana-mana ada, bukan cuma di Indonesia. Dan semakin membuat kami lapar ketika mencium aroma bumbu khas Masakan Padang.. Hmm.. Selesai berfoto foto ria, kita melanjutkan perjalanan ke tempat selanjutnya.

Tempat kedua yang kita kunjungi adalah Little India, letaknya tidak begitu Jauh dengan Istana Kampoeng Gelam. Namun, sebelum itu kami mampir terlebih dahulu ke Tempat makan yang menjual Roti Prata (Roti khas India gitu deh), kami melihat demonstrasi cara membuat Roti Prata ini, ya setelah diliat liat, ngga begitu jauh lah sama cara bikin martabak, bedanya ini ngga ada isinya, dan adonannya dilipat2 dulu sebelum digoreng. Dan ada beberapa dari kami yang mencoba membuat roti prata, walaupun sangat sangat fail. haha.. Roti Prata biasa disajikan dengan Kari atau Gula. Rasa karinya nendang banget sumpah,. sangat terasa sekali rempah rempahnya. Kita juga mencoba minum Teh Tarik yang rasanya sama aja kayak teh tarik di Indonesia.. Oke, setelah selesai makan, kita mengunjungi Sri Srinivasa Temple yang terletak di depan tempat makan kita tadi. Temple ini merupakan yang terbesar yang ada di Singapura. Ini tempat Ibadahnya orang Hindu. Kita dipersilahkan masuk sebenernya, tapi karena repot harus melepas sepatu, akhirnya kita foto foto saja sambil melihat lihat orang India yang sedang beribadah..

Ini momen momen yang berhasil kita abadikan..





Bagian kedua dilanjut nanti ya..!! Stay cool!

Senin, 13 Januari 2014

Day 2 in Singapore

Malam pertama di Singapura dilalui dengan biasa-biasa saja, saya juga ngga tau kenapa. Tidur jam 12 malem, dan bangun jam 5 pagi.. Tentu kaget rasanya, karena biasa bangun kurang lebih jam 4, eh sekarang bangun jam 5. Buru-buru saja saya bangun dan menuju kamar mandi, supaya tidak kelewat waktu sholat subuhnya„ tapi pas buka pintu kamar.. Baru inget kalo di Singapura waktu subuhnya jam 6 kurang.. Pantesan masih gelap banget.. haha.. 

Sambil menunggu sholat subuh, saya buka dokumen-dokumen yg dibawa, satu persatu saya buka, dan ternyata terselip foto anak-anak Asrama Putra Salman 2012-2013.. Hmmm.. I miss you guys,. :’). 

Setelah selesai sholat subuh, saya mempersiapkan kegiatan hari ini. Ternyata tidak terlalu banyak. Jam 9 berangkat ke kampus bareng Dianty (LEaRN Scholars dari UGM). Tujuan utama kita adalah Global Lounge untuk melakukan Registrasi bagi International Students Exchange. Selain itu, kita ingin mencairkan Cek ke Bank OCBC yang ada di Kampus. 

Menunggu di Bus Stops Hall 13, kita naik Bus Red Line (Semacam bus Internal kampus) dan turun di Lee Wee Nam Library yang merupakan perpustakaan pusatnya NTU. Global Lounge terletak di dekat LWN Library. Sesampainya di Global Lounge, ternyata sudah ada Jefry (LEaRN Scholars dari ITB). Kami menuju petugas pendaftaran yang semuanya dari mahasiswa, untuk mengurus registrasi ini. Petugasnya ramah-ramah banget, ada satu yang pakai kerudung, orang keturunan India. Ngga ribet pendaftarannya, tinggal mengisi formulir, nyerahin passport, dan tanda tangan. Setelah itu kita akan dapat Appointment Date untuk registrasi Students Pass. Selain Appoint date, kita juga dikasih I-PA dan Print eForm16, ya semacam syarat untuk mengajukan Students Pass gitu. Dan yang paling spesial adalah pas di kasih KTM NTU.. :D.. seperti mimpi rasanya, dulu untuk kuliah di NTU rasanya mustahil banget buat orang seperti saya, tapi Allah memang punya rencana hebat. Thank you Allah.

Setelah semuanya selesai, lanjut ke Bank OCBC untuk mencairkan uang beasiswa yang kita dapat. Sempet muter-muter, naik turun tangga untuk mencari dimana lokasi Bank ini. Ternyata tempatnya dibelakang Global Lounge.. haha.. kampungan memang, baru di NTU aja udah kesasar, apalagi di hati kamu.. *eh

Next, nyampe di Teller, nyerahin Cek dan Passport, kita ditawarin mau pecahan uang berapa, karena memang uang yang kita terima cukup banyak sekitar 1600 SGD. Saya lebih meminta pecahan maksimal 100 SGD, sedangkan Dianty dapat yang 1000 SGD. Itu satu lembar kalau dirupiahin jadi 10 juta loh.. buat Dianty, kalo selembar itu ilang, lo bakal jadi gelandangan di Singapura. Haha..

Setelah dapat harta karun, kita menuju ke Canteen A untuk makan. Ada 5 kios yang menjual makanan Halal, yaitu Nasi Padang, India Food, Indonesian Panggang, Western Food dan Vegetarian. Eittss, disini bukan sembarang halal loh, ada sertifikatnya juga yang dikeluarin ama MUIS (Majelis Ugama Islam Singapura). Ini Serius.. Tapii walaupun namanya Nasi Padang dan Indonesian Panggang, yang jual bukan orang Indonesia ya.. yang jual orang Melayu Singapura.. Makanannya enak-enak kok, bahkan tempe oreg pun ada.. So, kapan kapan kamu harus main ke sini ya.. :D

Setelah makan, ada agenda Orientation for International Students Exchange„ ya isinya gitu-gitu aja sih, pengenalan kampus NTU, sejarah Singapura, Tips belajar di NTU, Tips hidup sehat, Medical Check-Up, dll. Jumlah exchange student mencapai 600 orang, yang terbanyak dari Canada. Saya ngga ikut sampai selesai, karena harus berangkat ke Masjid untuk Jumatan.

Tidak ada Masjid di NTU, hanya ada Mushola saja. Jadi, kalau mau sholat Jumatan harus keluar dari Kampus. Setiap hari jumat jam 12.30 akan ada Bus Jemputan untuk mahasiswa muslim di NTU. Bus ini dikoordinasikan oleh NTUMS (NTU Muslim Society). Di dalam bus, saya bertemu banyak mahasiswa Indo yang kuliah disini baik S1, S2 dan S3. Bahkan saya ketemu lulusan S1 Teknik Mesin ITB. Setiap orang dikenakan tarif 3 SGD untuk pulang-pergi. Kita menuju Masjid Al-Firdaus, yang terletak di Choa Chu Kang Road. Sekitar 30 menit dari Kampus. Sesampainya disana, ada hal menarik perhatian. Di benak saya, Masjid Al-Firdaus ini mirip Masjid Al-Ukhuwah kalau di Bandung, tetapi ternyata Masjid Al-Firdaus, hanya seperti mushola saja, namun cukup untuk menampung 100 orang didalam, dan sisanya di halaman Masjid, tapi dikasih tenda sebagai atap dan tikar sebagai alasnya. Selain itu, di depan Masjid ini disediakan minuman gratis.. kayak di Salman aja ya.. haha.. Tapi bukan kopi atau teh, melainkan sirup jambu gitu.. Ya tujuannya untuk menghilangkan dahaga Jamaah sebelum sholat Jumat. Ramai sekali disini, sama halnya sholat Jumat di Salman. Yang paling unik adalah banyak sekali gerombolan Pemuda-pemuda dari Sekolah kepolisian yang menunaikan sholat Jumat. Mereka memakai baju yang sama, celana yang sama, potongan rambut bahkan sendalnya pun sama. Itu ngga ketuker apa ya make sendalnya pas keluar dari Masjid.. Haha..

Khutbah disampaikan dalam bahasa Melayu, huft untungnya ngga pake bahasa Inggris. Bisa bisa tidur pas lagi khutbah ini mah.. Haha. Saya pernah ngerasain khutbah dengan 2 bahasa, bahasa Jerman dan bahasa Arab. Tema khutbahnya itu tentang Bersyukur atas Nikmat Allah. Sekali lagi saya diingatkan akan pentingnya bersyukur dikala IP semester ini turun.. :’). Setelah selesai, naik ke Bus Jemputan for going back to campus. Makan siang bareng anak anak PINTU, ngobrol, bercanda, sharing pengalaman, dll yang membuat saya makin ngerasa betah disini. Mereka sangat ramah dan sudah saya anggap sebagai keluarga baru disini. Alhamdulillah,.. “Fabi-ayyi ala-i rabbikuma tukazziban”

Foto-foto menyusul, lagian jarang bawa kamera kemana-mana. hehe..

13 Januari 2014, 66-1-1364R, Hall of Residence 14, 34 Nanyang Crescent, Singapore

Jumat, 10 Januari 2014

Day 1 In Singapore

Postingan ini diambil dari tumblr

Hari ini, saya meninggalkan Kota Bandung ditemani oleh sahabat-sahabat dari KARISMA ITB. Saya berangkat dari Bandara International Husein-Sastranegara. Saya pertama kalinya berangkat naik pesawat dari Bandara ini. Ekspektasi saya, Bandara ini tidak jauh berbeda dengan Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta. Namun, ekspektasi saya berlebihan ternyata..hehe.. Pintu masuk check-in hanya ada 1, loket tempat bayar pajak ada 1 dan 3 buah meja urusan Imigrasi. Oke, fine. Yang penting bukan fasilitasnya, tapi destinasinya. Walaupun jauh dari ekspektasi saya, Bandara Husein melayani beberapa penerbangan Internasional juga seperti ke Malaysia dan Singapura. Setelah check-in Bagasi (yang lebih 10 ons), saya pamitan dengan temen-temen KARISMA, foto bareng, lanjut salam perpisahan. Salah satu momen yang Indah dipagi hari itu.. 

Waktu Boardingpun tiba, lagi lagi diluar ekspektasi, kalau sebelumnya saya pernah naik pesawat itu kalo mau masuk ke dalam pesawatnya harus melewati terowongan yang langsung menghubungkan dengan pintu masuk pesawat, kali ini saya masuk pintu keluar langsung menuju landasan pesawat terbang. Oww meeen!!.. bisa liat langsung pemandangan disekeliling landasan. Dan bayangkan, cuma ada 1 pesawat komersil saat itu. 

Setelah 2 Jam berada didalam pesawat AirAisa yang bisa dibilang sangat nyaman untuk harga yang saya dapatkan, akhirnya sampai di Bandara Internasional Changi, Singapura. Saat itu Changi terbilang sepi. Tidak seramai yang dibayangkan. Fasilitas Bandara sangat fantastis, wajar karena satu-satunya Bandara yang ada di Singapura. Setelah ambil koper, saya langsung mencari outlet penjual Prepaid SIM Card untuk sarana komunikasi, karena diluar pintu masuk, sangat sulit mencari Signal Wifi. Saya sudah janjian dengan sesama Delegasi Indonesia, Marnida (Komunikasi-UI) dan Dianty (FIsipol-UGM) untuk bertemu di Changi. Namun, saya hanya bertemu dengan Marnida. Kita memutuskan untuk naik MRT saja menuju NTU. Jujur, ini pertama kalinya kita berdua menginjakan kaki di Singapura, jadi masih rada bingung untuk menemukan stasiun MRT. Untungnya, ada Ketua PINTU (Pelajar Indonesia NTU) yang membimbing kami lewat SMS. 

Kami turun di stasiun MRT Boon Lay yang berada di Jurong Point dan dilanjutkan dengan naik Bis untuk menuju kawasan kampus NTU. Kami bertemu dengan Mas Al (Ketua PINTU) disini. FYI, Di Jurong Point, terdapat Mall, Stasiun MRT dan Stasiun Bus dalam satu tempat. Saya dan Mas Al (Ketua PINTU) naik Bus 199 untuk menuju Hall 14, sedangkan Marnida naik Bus 179.

Sesampainya di Hall 14, saya langsung registrasi di Hall Office untuk dapat kunci kamar. Jangan dibayangkan kunci kamar yang saya dapat itu sama kayak kunci kamar sebagian besar kamar kosan di Indonesia. Saya dikasih keyfob sebagai kunci kamar. Jadi ngegunainnya itu tinggal di Tap aja ke bagian sensor yang ada dipintu lalu pintu akan terbuka.. Wowowowow.. Hebat kan? kapan ya Indonesia bisa kayak gini.. Insyallah aman dari maling deh.. hehe.. Dikamar, saya langsung sholat Dzuhur dan karena waktu sudah menunjukan pukul 15.00 WBS (Waktu Bagian Singapura) karena sebetulnya ada acara First Meeting dengan Peserta TF LEaRN, Mentors dan Buddy di Kampus. Setelah selesai sholat, buru-buru menuju tempat acara. Kurang lebih 15 menit naik Bis Internal kampus. 

Ternyata sudah ditunggu oleh Mentor saya. Aduuhh jadi malu, kebiasaan orang Indonnya kelihatan. Ngaret. Hehe.. Mentor saya namanya Prof Oh Joo Tien. Biasa dipanggil Prof Oh. Beliau adalah dosen di School of Materials Science and Engineering. Bidang keahliannya adalah ceramics. Orangnya ramah banget, super ramah malahan. Dia cerita ini itu. Dia pernah ke Batam, Bali, Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia baik itu untuk Liburan ataupun Wawancara mahasiswa Indonesia yang ingin kuliah di NTU. Setelah ngobrol cukup lama, peserta diminta untuk masuk ke Lecture Theater untuk mendapat penjelasan lebih lanjut aktivitas yang akan dilakukan selama 4 bulan kedepan.Karena kita disini bukan cuma untuk Kuliah saja, tapi juga banyak program yang sudah disiapkan oleh panitia seperti Project, Community Service, Intl-Leadership and Networking Forum, dan banyak lagi. Karena kita memang dituntut untuk bisa mengembangkan Leadership skill yang kita punya. Oh iya, peserta program ini berasal dari berbagai negara di Asia. 

Setelah program Briefing selesai, dilanjutkan dengan makan dan sholat Maghrib. Setelahnya bersama delegasi Indonesia yang lain ditemani kakak-kakak PINTU, saya belanja kebutuhan kamar di Jurong Point. Saya membeli bantal yang memang tidak disediakan oleh pihak Hall. Sampai kamar Pukul 22.00, langsung sholat Isya dan beres-beres kamar. Dan mata saya tertuju ke Box hadiah bertuliskan “Untuk Angga Hermawan” yang diberikan oleh Pasukan Kesekjenan 1 Karisma. Saya baca-baca tulisan-tulisannya, dan bikin senyum-senyum sendiri..hehe.. Setelah itu coba koneksi internet dengan menggunakan LAN, berhasil dan kecepatannya ngga beda jauh kayak di ITB. Tapi disini lebih kenceng. dan saya langsung menuju ke kasur untuk beristirahat dimalam pertama saya di Singapura.

10 Januari 2014, Room 66-1-1364R, Hall of Residence 14, 34 Nanyang Crescent, Singapore

Perjalanan Menuju NTU

Ini cerita yang saya pindahkan dari postingan tumblr

Bismillahirahmanirrahim..

Karena ada salah satu request dari seorang “anonim” yang bertanya tentang bagaimana saya bisa kuliah satu semester di Nanyang Technological University (NTU), Singapura.. Semoga tulisan ini bisa memberi manfaat ya.

Program yang saya ikuti namanya Temasek Foundation Leadership Enrichment and Regional Networking atau biasa yang dikenal dengan TF LEaRN. Saya tau program ini dari salah seorang teman saya di UNAIR yang pernah mengikuti program ini sebelumnya. Bedanya, dulu dia dapetnya di NUS bukan di NTU. Setelah berbagi cerita dengan dia, saya mulai tertarik untuk mengikuti program tersebut.

Kemudian pada bulan Agustus 2013, saya melihat lihat websitenya International Relation Office ITB di international.itb.ac.id. FYI : Kantor ini merupakan tempat dimana banyak sekali informasi tentang kesempatan ke luar negeri, ada yang berbayar dan ada yang gratis. IRO ITB juga punya twitter looh.. yuk di follow @IRO_ITB.. haha.. Promosi..

Di website tersebut, saya menemukan apa yang saya cari yaitu TF LEaRN @NUS. Wah ternyata ITB untuk semester genap ke NUS lagi.. Asiik lah klo bisa kuliah di Kampus No.1 di Asia itu.. Ketika baca-baca persyaratannya, terkejut juga nih, karena persyaratannya berat banget buat saya misalnya IPK minimal 3,50 dan TOEFL nya 550, dan persyaratan lain seperti CV, Motivaton Letter dan Recomendation Letter. Klo CV, MotLet dan RecLet sih bisa lah. Tapi IPK ama TOEFL itu saya ada di under requirement. Tapi tentu saja saya ngga mau nyerah sebelum berperang. Dengan modal nekat dan doa dari orang tua, saya masukin aplikasi ke Kantor IRO ITB yang terletak di depan Gerbang Sipil. “Bismillah, semoga ini rezeki saya” kata saya waktu itu dalam hati.

Setelah menunggu sekitar 2 minggu, ternyata belum ada kabar sama sekali dari IRO ITB nya siapa yang lolos untuk seleksi berikutnya. Setelah tanya-tanya lewat twitter dan website, ternyata sudah ada pengumuman akhirnya. “Loh mbak kok saya ngga dikasih tau?” ternyata kandidat yang lolos akan dihubungi secara pribadi. Ya saat itu saya sangat kecewa kepada pihak IRO, karena tidak mengumumkan kandidatnya di website. Tapi yasudahlah, ini memang bukan rezeki saya. Huft. Bisa dicoba lagi semester depannya.. :”)

Allah memang punya rencana yang lebih Indah.Jauh lebih Indah dari apa yang saya inginkan. Selang 7 hari, saya di SMS sama Mbak Ciptani dari IRO ITB yang isinya kurang lebih gini, “Angga, kamu masih berminat buat daftar TF LEaRN di NTU?”, tentu kaget dong, perasaan baru kemarin deh dapet penolakan, sekarang udah dapet tawaran yang tidak kalah menggiurkan. langsung saya jawab sms nya “Tentu saja mbak mau banget, apa yang harus saya lakukan sekarang?”. “Kamu dateng aja ke Kantor IRO secepatnya” balas mbak CIptani. Oke.. saya langsung meluncur ke Kantor IRO. Disana saya mendapat penjelasan bagaimana tata cara pendaftaran di webistenya NTU. “Loh mbak, ini ngga ada seleksi wawancara dulu gitu?” || “Kamu mau ngga?” || “Haha, iya mbak mau..”

Lalu pulang ke kostan dan mengisi biodata, upload dokumen2, pilih jurusan, 10 mata kuliah yang mau diambil, dll. Banyak deh pokoknya.. hehe.. Jurusan yang saya ambil tentu Materials Science and Engineering. Sudah terlalu cinta ama Materials. Haha. Setelah selesai semua lalu saya tekan “send”. Tanpa pikir panjang, saya langsung tutup webistenya. Ternyata masalah tidak selesai sampai disini. Seharusnya, saya akan dikirim link untuk Endorsement Form ke email yang harus ditandatangani oleh pihak universitas. Saya tunggu sampai esok harinya kok tidak ada email dari NTU yang masuk, saya coba cek ulang biodata yang saya isi, dan ternyata email saya kuraaang satu hurufff.. aaakk.. harusnya anggahermawan@students.itb.ac.id tapi saya nulisnya anggahermawan@students.itb.c.id. kurang huruf “a” doang padahal, bisa fatal akibatnya. Aduuh gimana ini, mulai panik waktu itu. Karena klo ngga ngirim endorsement form ke pihak NTU nya, maka aplikasinya dianggap kosong. Padahal deadlinenya senin, dan sekarang hari Jumat. Hari sabtu-minggu kantor IRO tutup. Bu Ayi (sebagai koordinator IRO ITB) hari senin tidak masuk ke Kantor, karena ada tamu dari Luar Negeri.

Langsung dateng ke Kantor IRO nya untuk menjelaskan masalah ini. Alhamdulillah, pertolongan Allah sungguh dekat dan datang di waktu yang tepat. Pada saat yang sama dateng Jefry (Oseanografi 2010) yang juga mau ambil endorsement form yang udah ditandatangani. Setelah itu dijelasin dari awal lagi ama Jefry, saya bilang ini udah semua gw lakuin tapi salahnya cuma di email aja. Dan akhirnya Jefry ngasih link endorsement form punya dia. Alhamdulillah, linknya sama tinggal ganti nomor pendaftarannya aja. Sekali lagi, Pertolongan Allah sangat dekat. Buru-buru lah saya ke tukang print untuk ngeprint Endorsement fform karena sudah jam 15.00, IRO udah mau tutup dan Bu Ayi juga mau pulang. Setelah bolak balik IRO-Fotokopi-IRO, akhirnya saya serahkan endorsement form dan fotokopi berkas-berkas yang diupload di website NTU ke Kantor IRO, karena yang berhak mengirim hanya dari IRO ITB, peserta tidak diperkenankan mengirimnya sendiri. Oke done! Alhamdulillah, tinggal tunggu pengumuman, semoga kali ini benar-benar rezeki saya.

Saat menunggu adalah saat yang tidak mengenakan, karena dari pihak NTU nya tidak memberi tau kapan pengumuman akan keluar, dan pengumumannya akan diumumkan lewat email masing-masing. Hampir setiap hari saya buka email. Masih tetap tidak ada, saya ingat lagi, apa jangan-jangan email saya belum diganti ya ama pihak NTU nya? Ahhaa.. Langsung deh buru-buru email ke Pihak NTU. Alhamdulillah cepat di respon dan katanya data diri saya sudah di update. 

Pengumuman : Lagi buka twitter di Kantor BMK (Badan Kaderisasi dan Kemahasiswaan) Salman ITB, tiba tiba muncul di timeline tweet dari @IRO_ITB yang isinya “Selamat kepada Jefry Torhis Simanjutak dan Angga Hermawan yang diterima sebagai peserta TF LEaRN @ NTU”. Langsung terkejut melihat pengumuman ini dan sedikit ngga percaya semester depan bisa kuliah di NTU, secara pas SMA belum ada niatan untuk kuliah di Luar Negeri. Alhamdulillah.. ternyata memang rezeki saya.. Alhamdulilah juga bisa keluar negeri lagi semester depan. Selang beberapa hari saya dikirim email oleh Pihak NTU yang isinya Letter of Acceptance, dkk. Panjang deh klo diceritain lagi.. hehe.. cukup dulu ya.. 

FYI :

1. TF LEaRN itu bukan hanya di NTU, tapi juga di NUS, SUTD dan SMU, Singapore.

2. Di setiap universitas tersebut, dipilih sebanyak 50 Peserta dari Universitas-univeristas seluruh Asia.

3. Untuk tahun ini, NTU hanya menawarkan ke ITB, UI dan UGM. Sedangkan UNAIR dapat jatahnya ke NUS. 

4. Program ini gratis, tiket pesawat ditanggung dan dapat uang saku perbulan.

5. Program TF LEaRN ini bukan hanya kuliah saja, tapi juga ada program pengembangan leadership skill dan networking.

6. Program ini dibuka setiap semester, pendaftaran sekitar bulan Agustus/September dan Februari/Maret. Segera cari-cari Informasi.

Semoga bisa tulisan ini bisa menginspirasi. Dan jangan takut buat mencoba ya kawan, karena kita tidak pernah tau kapan rezeki kita datang, kita hanya diperintahkan oleh Allah untuk menjemput rezeki itu. “Do your best, Allah will do the rest”